Kotak kemasan kertas umumnya dapat terurai secara hayati, yang berarti bahan-bahan tersebut secara alami dapat terurai menjadi zat yang lebih sederhana seiring berjalannya waktu. Namun, laju biodegradasi dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor:
Kondisi Lingkungan: Kecepatan biodegradasi sangat bergantung pada kondisi lingkungan di mana kemasan kertas ditempatkan. Di lingkungan yang lembab dan kaya oksigen, kertas akan terurai lebih cepat dibandingkan kondisi kering atau anaerobik (seperti di tempat pembuangan sampah).
Jenis Kertas: Jenis kertas yang digunakan untuk kemasan dapat mempengaruhi kemampuan penguraiannya secara hayati. Kertas yang tidak dilapisi dan diproses secara minimal cenderung terurai lebih cepat dibandingkan kertas yang diproses atau dilapisi secara berat.
Tinta dan Bahan Tambahan: Beberapa tinta dan bahan tambahan yang digunakan dalam proses pencetakan dan pembuatan kemasan kertas dapat mempengaruhi kemampuan penguraiannya secara hayati. Tinta berbahan dasar kedelai yang ramah lingkungan tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan dibandingkan tinta tradisional berbahan dasar minyak bumi.
Ketebalan dan Kepadatan: Kertas karton yang lebih tebal dan padat mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai dibandingkan dengan bahan yang lebih tipis. Karton bergelombang, misalnya, mungkin lebih lambat terurai karena strukturnya yang berlapis.
Kontaminan: Jika kemasan kertas terkontaminasi dengan bahan yang tidak dapat terbiodegradasi seperti plastik atau logam, hal ini dapat menghambat proses biodegradasi.
Mikroorganisme: Mikroorganisme di lingkungan memainkan peran penting dalam penguraian bahan kertas. Kehadiran dan aktivitas mikroorganisme tersebut dapat mempengaruhi seberapa cepat kemasan kertas terurai.
Dalam keadaan alami, seperti pengomposan atau ketika dibuang ke lingkungan, kotak kemasan kertas pada akhirnya akan terurai dalam jangka waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Namun, dalam kondisi TPA yang terkendali, dimana oksigen dan kelembapan terbatas, biodegradasi bisa jauh lebih lambat, dan berpotensi memakan waktu beberapa tahun atau lebih.
Untuk mendorong biodegradasi lebih cepat dan meminimalkan dampak lingkungan dari kemasan kertas, dunia usaha dapat mempertimbangkan penggunaan tinta ramah lingkungan, meminimalkan bahan pelapis dan bahan tambahan, serta mendorong konsumen untuk mendaur ulang atau membuat kompos kemasan kertas jika diperlukan. Selain itu, penggunaan kertas daur ulang dan mendukung inisiatif daur ulang dapat semakin mengurangi dampak lingkungan dari kemasan kertas.
